![]() |
Ketua Umum SMSI Pusat, Firdaus/Foto Ist |
PROINBAR.COM, JAKARTA –
Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat menggelar Seminar Nasional.
bertema "Peran RM Margono
Djojohadikusumo dalam Membangun Indonesia" di Hall Dewan Pers, Jakarta,
Kamis (10/4/2025).
Seminar ini merupakan
bagian dari rangkaian kegiatan pengusulan tokoh pendiri Bank Negara Indonesia
(BNI) tersebut sebagai Pahlawan Nasional.
Acara dibuka oleh
Dirjen Pemberdayaan Sosial Kementerian sosial Mira Riyati Kurniati.
Hadir pada seminar Penasehat
Panitia Pengusul, Yohanes Handojo Budhisedjati,
SH, CCP Drs. Firdaus, M.Si, Ketua Umum SMSI Pusat, Drs. Firdaus MSi yang juga bertindak sebagai penanggung jawab
kegiatan.
Seminar menghadirkan
pembicara kunci Jenderal TNI (Purn) Prof Dr H Dudung Abdurachman, SE, MM.
Kehadiran Dudung untuk
membacakan makalahnya diwakilkan kepada Asisten Penasehat Presiden, Prof Dr Achmad Tjachja Nugraha.
Sementara itu, dua
narasumber utama adalah Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, Prof Dr Alamsyah, SS, MHum, serta Direktur Sejarah dan Permuseuman
Kementerian Kebudayaan RI sekaligus sejarawan senior dari USU, Prof Dr Agus Mulyana, Mhum.
Tiga tokoh nasional
turut memberikan tanggapan dalam seminar ini.
Yakni Prof. Dr. Albertus
Wahyurudhanto, M.Si (Guru Besar STIK-PTIK), Prof. Dr. Harris Arthur Hedar,
S.H., M.H. (Guru Besar Universitas Negeri Makassar), dan Romo Chrisanctus
Paschalis Saturnus Esong.
Lalu seorang pastor sekaligus
aktivis HAM anti perdagangan orang, Prof. Yuddi Chrisnandi Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di Kabinet Kerja dari
2014 sampai 2016.
Acara yang dipandu
Putri Dewi sebagai MC dan Devi Taurisa, S.H., M.H. sebagai moderator.
Acara didukung
sejumlah pihak, Bank BNI, Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BTN, serta Aris Production.
Kehadiran lembaga-lembaga tersebut menunjukkan komitmen bersama dalam
mengapresiasi jasa para tokoh bangsa yang telah berkontribusi besar dalam
pembangunan Indonesia.
Turut hadir sejumlah
tokoh dalam kegiatan ini, di antaranya: Dr. Hartono Laras, Mayjen Herwin
Supardjo, Mayjen Joko Warsito, Datuk Ujang Adam Malik, Forum Pemred SMSI,
Milenial Cyber Media (MCM) SMSI, Dr. Dhoni (LBH SMSI), Doni Irawan (Ketua SMSI
Lampung), Renaldi Sam Jaya (Ketua SMSI Kepri), Iqbal Irsyad, Nurzaman, Indra
Jaya Noer, dan KH. Makhsum Hidayatullah.
Pengusulan Resmi Ditunda
Ketua Umum SMSI
Firdaus mengungkapkan bahwa pengusulan Raden Mas Margono Djojohadikusumo yang
merupakan kakek dari Presiden Prabowo Subianto untuk menjadi pahlawan nasional
ditunda.
Menurut dia, penundaan
itu didasarkan permintaan dari keluarga agar pemberian gelar pahlawan nasional
kepada RM Margono tak dilakukan ketika Prabowo sedang menjabat sebagai
Presiden.
"SMSI menyatakan
pencalonan ini kita tunda sampai waktu kita tetapkan di kemudian hari, tetapi
penundaan ini bukan berarti menunda proses," kata Firdaus.
RM Margono selain
pejuang kemerdekaan beliau identik dengan tokoh ekonomi dan perbankan bangsa
yang menjadi salah satu pendiri Bank Negara Indonesia (BNI).
Selaku penanggung
jawab pengusulan, ia mengatakan pengusulan RM Margono menjadi calon pahlawan
nasional ini merupakan hak masyarakat.
Mulanya, usulan gelar
pahlawan bagi RM Margono terinspirasi ketika ada seminar usulan calon pahlawan
bagi Herman Fernandez beberapa tahun yang lalu.
Menurut Firdaus,
proses SMSI mengusukan RM Margono menjadi pahlawan nasional dilakukan sejak
Prabowo Subianto sebelum menjadi presiden.
Namun, belakangan
setelah Prabowo menjadi Presiden pihak keluarga tidak ingin pengusulan gelar
pahlawan itu seolah-olah jadi kesempatan.
"Karena penanda
tangan dari sertifikat gelar pahlawan itu adalah Presiden. Nah, nanti kita
kasihan juga dengan Presiden, kalau tiba-tiba baru ditandatangani, besok
digoreng-goreng. Kan gitu, wajar sertifikat kakeknya yang ditandatangani,"
jelas Firdaus.
"Walaupun proses
usulan pencalonan ini kita ajukan jauh sebelum Pak Prabowo jadi Presiden, tapi
hari kita harus realistis bahwa presiden harus fokus pada urusan rakyat. Urusan
rakyat, bangsa dan negara lebih penting dari pada nantinya disibukkan
mengklarifikasi urusan penandatanganan gelar kepahlawan kakeknya," sambungnya.
Sementara itu, Ketua
Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) Yohanes Handojo Budhisedjati,
selaku penasihat panitia pengusul, mengatakan bahwa permintaan penundaan
pengusulan gelar pahlawan nasional itu disampaikan oleh Hashim Djojohadikusumo.
Dia mengatakan bahwa
permintaan penundaan itu merupakan kebesaran hati dari pihak keluarga.
Menurut dia, Prabowo
dan Hashim selalu menyatakan bahwa pihaknya ingin betul-betul bekerja untuk
rakyat.
"Jadi, saya melihat
kebesaran hati dan adalah apa yang diungkapkan yang dilakukan sesuai dengan
keinginan hati dan hati presiden tulus yang ingin bekerja untuk rakyat,"
kata Yohanes.
Ketua Panitia
Pengusul, Prof. Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes, menyampaikan, SMSI memutuskan menunda
pengusulan resmi RM Margono Djojohadikusumo sebagai calon Pahlawan Nasional.
Semula, pengusulan
dijadwalkan pada 11 April 2025.
"Penundaan ini
didasarkan atas pertimbangan situasi nasional saat ini. Kami tidak ingin
pengusulan ini terkesan sebagai aji mumpung, mengingat RM Margono adalah kakek
dari Presiden Prabowo. Biarkan proses kajian akademik seperti riset dan seminar
terus berjalan. Untuk itu, seminar, diskusi, dan sarasehan akan terus kami
gelar baik di tingkat daerah maupun nasional, guna memperkuat kajian historis
dan akademis,” ungkap
Fachmi.
Menunggu Waktu yang Tepat
Fachmi menegaskan,
dari berbagai seminar lokal, regional, hingga nasional yang telah
diselenggarakan, telah terkonfirmasi bahwa RM Margono memiliki peran besar
dalam pembangunan Indonesia.
"Beliau layak mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Kami hanya menunggu waktu yang tepat untuk mengusulkannya secara resmi ke Presiden melalui Kementerian Sosial," tegasnya.
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Mira Riyati Kurniati mengatakan bahwa RM Margono sepanjang hidupnya telah mendedikasikan diri untuk kemajuan bangsa dan negara yang kontribusinya sangat besar.
Sebagai salah satu pendiri, menurut dia, BNI salah satu pilar ekonomi bangsa yang lahir pada masa awal kemerdekaan. Selain sebagai ekonom, RM Margono juga merupakan negarawan yang sudah berkontribusi kepada negara.
"Tentunya dengan
seminar - seminar seperti ini diharapkan masyarakat dan pemangku kepentingan
dapat memahami lebih jasa beliau serta mendukung usulan ini secara lebih
luas," kata Mira. (JPI/rls)
Komentar0