![]() |
Gerakan Tanam Sejuta Pohon mewarnai rangkaian acara peringatan Harlah IPARI ke-1 di komplek Ponpes Nahdlotul Mubtadiin, Desa Pekandangan Jaya, Kecamatan Indramayu, Kamis (30/5/2024) |
PROINBAR.COM, INDRAMAYU – Ikatan
Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) memperingati hari
lahir ke-1.
Di Bumi Wiralodra, harlah perdana IPARI diwarnai dengan beragam kegiatan.
Diantaranya Gerakan Zero Plastik, Gerakan Tanam Sejuta Pohon dan Seminar
Teologi Lingkungan Perspektif Agama.
Tiga kegiatan bertajuk “Rawat Bumi, Tebar Moderasi” tersebut digelar secara
serentak oleh para Penyuluh Agama di seluruh kecamatan se-Kabuparen Indramayu, Kamis
(30/5/2024).
Sementara, pembukaan kegiatan berpusat di Pondok Pesantren Nahdlotul Mubtadiin, Desa
Pekandangan Jaya, Kecamatan Indramayu.
Hadir dalam acara pembukaan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Indramayu yang diwakili Kepala Seksi Bimas Islam H Rosidi SAg MM serta jajaran Forkompimcam Indramayu.
![]() |
Ketua PD IPARI Indramayu, H Ihwanudin MPdI |
“Dipilihnya Ponpes Nahdlotul Mubtadiin dibawah asuhan salah seorang Penyuluh Agama Islam, yakni KH Amani Luthfi SAg,
MPd lantaran memiliki komitmen
untuk melakukan penghijauan dan merawat lingkungan,” ungkap Ketua PD IPARI Indramayu, Ihwanudin MPdI.
Kang Ichwan, sapaan akrabnya menyatakan, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian dan komitmen para penyuluh agama terhadap
lingkungan. Terwujudnya green earth
menjadi dambaan setiap insan yang hidup di atas hamparan bumi ini.
“Penyuluh bukan sekedar
membangun mental spiritual masyarakat, akan tetapi juga membangun fisik
material bangsa ini,” kata ketua IPARI Indramayu sejak Desember 2023 lalu ini.
Sementara itu, Kepala Seksi
Bimas Islam H Rosidi SAg MM mewakili kepala Kemenag Indramayu memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kekompakan para penyuluh pada Harlah
perdana tahun 2024 ini.
Kantor Kemenag Indramayu, lanjut dia, akan senantiasa mensupport dan memberikan bimbingan serta arahan kepada para
penyuluh agama.
“Kekompakan harus selalu
dibangun untuk suksesnya sebuah program atau kegiatan seperti yang terlihat
pada kesempatan ini. Kita tidak boleh berjalan sendiri-sendiri kalau ingin kuat. Team work yang kuat
harus dibangun,” pesannya.
Rosidi menambahkan,
penyuluh tidak hanya berbicara
soal agama, tapi juga harus mulai menunjukkan kepedulian dan mengajak
masyarakat untuk peduli lingkungan dan merawat bumi ini.
“Penyuluh dituntut aksi
nyatanya dalam menyelesaikan persoalan-persoalan lingkungan hidup,” ujarnya.
“Semoga para penyuluh
agama Islam sebagai garda terdepan selalu konsisten melakukan tugas fungsinya
dalam memberikan layanan informasi, edukasi, advokasi, dan konsultasi,” sambungnya.
Diacara yang sama, Danramil
0601/Indramayu, Kapten Sudiyanto juga berpesan akan pentingnya merawat bumi. “Salah satu caranya dengan mengurangi penggunaan
bahan plastik. Karena, plastik itu berbahaya bagi bumi ini. Kurangilah sampah
plasti,” jelasnya diamini Kapolsek Indramayu,
AKP Indri Hapsari SH. (JPI-rls)
Komentar0