Potensi perikanan di Kecamatan Kandanghaur. |
PROINBAR.COM - KANDANGHAUR sejatinya pernah disebut sebagai nama kabupaten baru hasil pemekaran Bumi Wiralodra. Yakni Kabupaten Dati II Kandanghaur.
Hal ini berdasarkan SK Gubernur nomor 031/1990 dan instruksi Gubernur nomor 1/1994. Sesuai hasil studi pentahapan pelaksanaan penataan wilayah adminstrasi baru Kabupaten Dati II Indramayu yang dilakukan Bappeda Provinsi Dati I Jawa Barat dengan kelompok pengkajian kebijakan dan pengembangan wilayah Fisipol Unpad Bandung. Tetapi tidak ditindaklanjuti.
Kandanghaur juga menjadi satu diantara empat kecamatan yang masuk sebagai nominasi sebagai calon ibu kota daerah persiapan Kabupaten Inbar. Bersaing dengan Kecamatan Kroya, Gabuswetan dan Haurgeulis.
Bukan tanpa alasan. Secara historis, nama Kandanghaur sudah dikenal luas secara nasional. Ini karena pada masa penjajahan Jepang, daerah dipesisir pantura ini tercatat dalam sejarah awal pendudukan tentara Nipon di bumi Nusantara melalui pantai Eretan pada 1 Maret 1942 lalu.
Dilintasi jalan raya pantura, pembangunan infrastruktur di Kecamatan Kandanghaur akan lebih cepat terdorong seperti halnya ibu kota kabupaten lain yang berada di jalur nasional.
Akses ke Kandanghaur dianggap lebih mudah dijangkau oleh masyarakat yang berada di eks Kawedanan Losarang maupun eks Kawedanan Haurgeulis. Sehingga tujuan memangkas rentang kendali pelayanan pemerintahan yang selama ini menjadi dorongan diwujudkannya pemekaran benar-benar tercapai.
Hanya saja, Kandanghaur belum memenuhi berbagai persyaratan sebagai calon ibu kota pemekaran. Baik secara topografi, risiko bencana alam sampai aspek kecocokan sebuah kota. Selain persoalan minimnya ketersediaan lahan untuk pembangunan fasilitas kantor pemerintahan baru.
Lokasi Kecamatan Kandanghaur justru berada diposisi paling ujung sebelah timur apabila mengacu pada jumlah 10 kecamatan yang masuk wilayah Inbar.
Pun demikian, berdasarkan hasil kajian pemetaan indikasi pengembangan kawasan di wilayah Inbar. Kecamatan Kandanghaur berpotensi menjadi kawasan sentra perikanan, pertanian, kuliner, dan wisata budaya Pantura. (*)
Komentar0