| Breakwater di pantura Eretan jebol/Foto Dok |
PROINBAR.COM, JAKARTA – Kabar gembira bagi masyarakat di wilayah pesisir
pantai utara (pantura). Termasuk penduduk di wilayah utara Kabupaten Indramayu.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kembali
mengungkapkan rencana besar pemerintahannya untuk membangun tanggul laut
raksasa sepanjang 535 kilometer di pantura Jawa.
Tanggul laut ini digagas untuk melindungi sekitar 50 juta
penduduk dari ancaman kenaikan air laut yang semakin nyata.
Hal ini disampaikan Prabowo saat memberikan pengantar dalam
Sidang Kabinet Paripurna (SKP) yang digelar tepat di hari satu tahun
pemerintahan Prabowo–Gibran, yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin
(20/10/2025).
"Dan bila perlu di tempat lain. Kita juga sudah mulai
persiapan untuk membangun 535 km panjang tangguh laut di pantai utara Jawa. Ini
untuk menyelamatkan 50 juta penduduk," paparnya.
Menurut Prabowo, ancaman perubahan iklim sudah di depan
mata. Kenaikan permukaan air laut terjadi setiap tahun, dan kawasan Pantura
sebagai pusat aktivitas ekonomi, industri, serta kawasan pertanian subur berada
dalam risiko serius.
"Air laut naik 5 cm setahun. Jadi harus segera kita
selamatkan ini. Karena di pantai utara Jawa ini, ini juga kalau tidak salah
industri kita ada di pantai utara Jawa itu," terangnya.
Selain kawasan industri, sawah-sawah produktif yang menjadi
lumbung pangan nasional juga terancam jika tanggul laut tidak segera dibangun.
Prabowo menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk
tanggung jawab negara dalam melindungi rakyat dan aset strategis bangsa.
"Dan puluhan ribu hektare sawah-sawah yang subur juga
di situ harus kita selamatkan. Saudara-saudara saya kira itu capean-capean yang
saya sampaikan. Dan ini menunjukkan saudara-saudara bahwa kita berada di jalan
yang benar," urainya.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga berbicara tentang
filosofi dasar dalam menjalankan pemerintahan.
Ia menekankan bahwa keberhasilan negara melindungi rakyat
harus dimulai dari niat tulus para pemimpin.
"Saya percaya bahwa menjalankan pemerintahan ternyata
sebenarnya tidak terlalu rumit. Pertama, awalnya harus dari niat. Niat kita
harus baik, niat kita sungguh-sungguh untuk menjalankan amanat dari
rakyat," jelasnya.
Ia menambahkan, amanah besar yang dijalankan saat ini perlu
keberanian, kejujuran, dan komitmen penuh untuk melindungi seluruh lapisan
masyarakat.
"Kita harus berpijak dari awal seperti itu. Kita diberi kekuasaan oleh rakyat untuk melindungi rakyat dari semua bahaya. Bahaya kemiskinan, bahaya kelaparan, bahaya penyakit, bahaya ancaman dari badai, dari bencana, ancaman dari kerusuhan, ancaman dari serangan dari pihak luar," pungkasnya. (JPI-01/rls)
Komentar0