![]() |
| Potret masjid Baitul Mustaqim Cinini saat dalam proses pembangunan/Dok. Pribadi |
PROINBAR.COM, HAURGEULIS - Pembangunan Masjid Baitul Mustaqim Cinini di Kecamatan Haurgeulis, berjalan lambat.
Dana swadaya warga yang selama ini menjadi andalan, masih jauh dari kata cukup untuk menuntaskan proyek ini.
Proses pembangunan yang telah berjalan beberapa waktu, kini bergantung pada sumbangan harian yang dikumpulkan dari warga setempat.
Ketua panitia pembangunan, Ahmad Baedowi, menjelaskan bahwa ketersediaan dana menjadi faktor utama lambatnya pembangunan.
"Kami cuma bisa meneruskan pekerjaan kalau ada material yang cukup. Setiap hari, sumbangan yang terkumpul dari warga langsung kami belikan material," ujar Baedowi, Sabtu (25/10/2025).
Menurutnya, semangat gotong royong warga tetap tinggi, namun kemampuan finansial mereka terbatas.
Saat ini, struktur utama bangunan masjid sudah berdiri, termasuk pengecoran dak.
Namun, bagian-bagian krusial seperti lantai, dinding permanen, atap, kubah dan fasilitas pendukung lainnya masih jauh dari kata selesai.
Kondisi ini membuat aktivitas ibadah harus dilakukan seadanya, dengan lantai yang masih berupa tumpukan koral dan atap yang masih menganga.
"Anak-anak mengaji di sini, mereka harus berhadapan dengan kondisi ini setiap hari," kata Ustaz Kasdalim, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baitul Mustaqim.
Baedowi mengatakan, panitia telah mencoba berbagai cara untuk menggalang dana lebih besar.
Mereka menyebar proposal ke sejumlah pihak, termasuk lembaga-lembaga sosial dan pemerintah daerah. Namun, gayung belum bersambut.
"Kami butuh banyak sekali dana untuk menuntaskan proses pembangunan ini, apalagi untuk finishing dan interior," tambahnya.
Meski demikian, pembangunan Masjid Baitul Mustaqim tidak terhenti total. Warga Cinini tetap berupaya melanjutkan proyek ini secara bertahap.
Setiap sumbangan, sekecil apa pun, langsung dialokasikan untuk membeli bahan bangunan.
"Ini adalah perjuangan kami bersama," kata Kasdalim. "Kami percaya, dengan niat baik dan semangat gotong royong, masjid ini akan selesai pada waktunya," sambungnya.
Kisah pembangunan masjid ini menjadi cerminan dari semangat kebersamaan warga di tengah keterbatasan ekonomi.
Masjid Baitul Mustaqim Cinini, menurut Kasdalim, bukan hanya sebuah bangunan fisik, tetapi juga simbol dari harapan yang terus diperjuangkan oleh masyarakat Dusun Cinini.
Mereka menunggu uluran tangan dari para dermawan yang tergerak untuk membantu menuntaskan impian mereka memiliki tempat ibadah yang layak. (JPI-02)
Informasi seputar donasi:
Bank BJB 0102155718100 atas nama Yayasan Al Mustaqim Cinini
Bank Mandiri 1340031312043 atas nama Agus Bukhori (Bendahara Panitia Pembangunan)

Komentar0