![]() |
RU VI Balongan segera membangun pembangkit listrik rendah emisi/Foto Ist |
PROINBAR.COM, BALONGAN –
Pertamina terus melakukan berbagai terobosan dalam bidang energi sebagai
komitmen perusahaan untuk mendukung mewujudkan Indonesia Net Zero Emission pada
tahun 2060 yang ditargetkan pemerintah.
Salah satu langkah
besar yang akan dilakukan Pertamina adalah membangun pembangkit listrik rendah
emisi melalui proyek Flare Gas to Power di kilang-kilang Pertamina.
Untuk
mengimplementasikan project ini, PT Pertamina (Persero) mendorong kolaborasi
antara Pertamina New & Renewble Energy (NRE) dengan PT Kilang Pertamina
Internasional (KPI) untuk melaksanakan proyek ini.
Kilang Pertamina
Balongan ditunjuk menjadi lokasi awal project pembangkit listrik rendah emisi
ini dengan kapasitas listrik yang nantinya dihasilkan mencapai 10 MW
(Megawatt).
Secara teknis, Flare
Gas to Power bekerja dengan menangkap gas buang lewat suar dari Unit NPU yang
sebelumnya dibakar di udara untuk selanjutnya diolah melalui sistem pemurnian
dan diarahkan menuju turbin gas atau mesin pembangkit.
Energi yang dihasilkan
kemudian digunakan untuk operasional kilang atau disalurkan ke jaringan listrik.
Beberapa peralatan
utama yang akan dipasang dalam proyek Flare Gas to Power ini diantaranya gas
mixing station & gas Srubber, gas turbine generator, hingga heat recovery
steam generator.
Direktur Operasi PT
KPI Didik Bahagia saat meninjau dan meresmikan area yang akan dibangun
pembangkit listrik ini pada Rabu (12/2) lalu mengatakan, proyek ini salah satu
tujuannya adalah mendukung misi Asta cita Presiden Republik Indonesia Prabowo
Subianto.
Diantaranya memantapkan sistem
pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui energi, dan
memperkuat penyelarasan
kehidupan yang harmonis dengan lingkungan dan alam.
"Proyek ini
nantinya berperan besar pada pengurangan emisi, sehingga proses operasional
Kilang Balongan yang sudah ramah lingkungan ini akan semakin lebih ramah
lingkungan," harap
Didik Bahagia.
Mendampingi Direktur
Operasi PT KPI, Pjs General Manager RU VI Balongan Eko Nurcahyono menyampaikan
RU VI siap menyukseskan langkah strategis Pertamina dalam mendukung transisi
energi ini.
“Kilang RU VI dan
seluruh pekerja siap berkolaborasi dengan PNRE agar proses pengerjaan proyek
ini bisa optimal,” ujar Eko.
Sementara itu, Area
Manager Communication, Relation and CSR PT KPI RU VI Balongan Mohamad Zulkifli
menerangkan jika proyek ini nanti berhasil diselesaikan maka akan memiliki
banyak manfaat.
Diantaranya pengurangan emisi
karbon CO2 sebesar 80 ribu ton Co2Eq per tahun, mengurangi konsumsi gas untuk
boiler sekitar lebih dari 2,5 MMSCFD (Million Standard Cubic Feed per Day) dan
penghematan biaya bahan bakar lebih dari 9 Juta USD per tahun.
“Kami harap proyek
yang akan dikerjakan oleh Pertamina NRE ini bisa terlaksana dengan baik dan
lancar sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan efisiensi energi,
menjaga lingkungan, dan energy bersih yang dihasilkan bermanfaat untuk
masyarakat,” terang Zulkifli. (JPI/rls)
Komentar0