![]() |
KH Said Aqil Siroj saat menghadiri acara Halal Bihalal di halaman Masjid Baitul Mustaqim Cinini yang diselenggarakan oleh Himpunan Santri dan Alumni Indramayu, Kamis (10/4/2025). |
PROINBAR.COM, HAURGEULIS - Pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al Tsaqofah, Jakarta, KH Said Aqil Siroj, menegaskan bahwa umat Islam harus kaya dan dermawan.
Hal ini disampaikannya sebagai refleksi atas perintah dalam Al-Qur'an yang seharusnya menjadi motivasi bagi umat Muslim untuk giat bekerja dan tidak mewariskan kemiskinan kepada generasi berikutnya.
"Kita harus kuat dalam segala hal. Pintar, beradab, dan berbudaya. Allah tidak ridho jika melihat umat Islam miskin dan bodoh," ujar Kiai Said dalam ceramahnya pada acara Halal Bihalal Himpunan Santri dan Alumni Indramayu (Hisanin).
Acara tersebut digelar di halaman Masjid Baitul Mustaqim Cinini, Sumbermulya Haurgeulis Indramayu, pada Kamis (10/4/2025).
Buya Said, sapaan akrab mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini, mencontohkan teladan para sahabat Nabi dan wali qutub yang kaya raya namun dermawan.
Salah satunya adalah Sayyidina Utsman bin Affan, yang pernah bersedekah gandum dalam jumlah besar hingga diangkut oleh 700 ekor unta.
Contoh lain yang disebutkan adalah Syekh Abdul Qadir al-Jaelani. Saat berziarah ke makam Imam Syafi'i di Mesir, ia melihat masyarakat sekitar makam hidup dalam kemiskinan. Syekh Abdul Qadir kemudian membelikan sebidang tanah dan mewakafkannya untuk kesejahteraan masyarakat setempat.
Lebih lanjut, Kiai Said mengajak para ulama dan santri untuk memiliki azimah atau tekad kuat.
Menurutnya, manusia yang memiliki azimah dan ilmu akan mampu meraih kesuksesan. Tak hanya itu, ia juga menekankan pentingnya menjadi manusia yang pintar.
"Pintar itu wajib, bodoh itu dosa," tegasnya.
Kiai Said lantas mengingatkan bahwa kebodohan adalah hal yang harus dihindari.
Acara Halal Bihalal ini menjadi momentum bagi para santri dan alumni untuk merefleksikan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus mengambil inspirasi dari ajakan Kiai Said untuk menggabungkan kekayaan, kedermawanan, dan keilmuan demi kemaslahatan umat. (JP-02)
Komentar0