![]() |
Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi/Foto Ist |
PROINBAR.COM, BANDUNG – Sasaran pendidikan
karakter bakal diperluas.
Tidak hanya untuk para siswa ‘hebat’, tetapi juga warga bermasalah. Mereka akan dibina di Dodik
Bela Negara Rindam III/Siliwangi.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, program ini mulai direncanakan.
Menyusul keresahan masyarakat mengenai banyak
warga bermasalah. Seperti preman, tukang mabuk hingga tukang palak yang mengganggu iklim investasi.
"Jadi, pemuda-pemuda dewasa nakal yang preman, yang mau
jadi preman, yang tukang mabuk, tukang bikin onar, mengganggu pasar, mengganggu
perempatan, mengganggu investasi, nanti kami akan arahkan mengikuti pendidikan
bela negara di barak militer," terang Gubernur Aing, sapaan Dedi Mulyadi dalam video yang diunggah di akun resmi instagramnya, Selasa (13/5/2025).
Dia mengatakan,
program pendidikan bela negara dan pendidikan kedisiplinan untuk pemuda dewasa
direncanakan berlangsung setelah pendidikan kedisiplinan pada anak-anak
selesai.
"Setelah program pendidikan bela negara, pendidikan
kedisiplinan untuk anak-anak Jawa Barat selesai. Bulan apa? Ya, mudah-mudahan
bulan Juni sudah bisa berjalan," katanya.
Terkait keluarga yang ditinggalkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tetap
akan bertanggung jawab akan hal tersebut.
Namun, hal itu dilakukan dengan memberikan pekerjaan terhadap warga yang
akan menjalani program ini.
"Nanti kita kirim ke barak militer. Tetapi ada keluarga yang
ditinggalkan, nah untuk keluar mereka yang ikut pendidikan, kita suruh bekerja.
Jadi kuli bangunan, tukang pikul, tukang macul, kemudian kami berikan upahnya,
kirim ke keluarga," tuturnya.
Sementara
itu, Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jabar Sapta Yulianto
Dasuki menegaskan, Bakesbangpol Jabar akan menyiapkan segala sesuatunya, agar
program berjalan lancar pada waktunya.
"Kita siapkan semuanya, termasuk pendataan calon
peserta. Agar ada kepastian jumlah," jelas Sapta.
(JPI/rls HumasJabar)
Komentar0