![]() |
Massa melabrak keberadaan belasan mobil truk bermuatan babi yang terparkir di tepi jalan raya pantura Eretan, Kecamatan Kandanghaur, Selasa (6/5/2025)/Foto Ist |
PROINBAR.COM, KANDANGHAUR – Puluhan warga melabrak belasan truk yang bermuatan
babi di tepi jalan raya pantura Eretan, Kecamatan Kandanghaur, Selasa pagi (6/5/2025).
Aksi massa ini
dikomandoi oleh kader Muslimat
NU dan Banser Kabupaten Indramayu.
Aksi spontan ini mendapat pengamanan dari pihak kepolisian, TNI dan Satpol
PP.
Video momen aksi labrak itu viral di media sosial (medsos).
Dalam video yang
beredar, awalnya terlihat belasan
mobil truk yang mengangkut ratusan ekor babi berhenti di sebelah selatan pinggir jalan raya tepatnya Desa Eretan
Kulon, Kecamatan Kandanghaur.
Selanjutnya, ada salah seorang warga yang menghampiri beberapa truk berisi ratusan ekor babi asal Semarang itu.
Pria tersebut, Jay Kresna, seketika geram saat melihat ada seorang
laki-laki lagi memegang selang menyiram air ke kerumunan babi yang ada didalam
truk.
Sempat terjadi
perdebatan antara warga dengan orang yang mengaku kordinator alias
penangung jawab dari keberadaan truk pengangkut babi itu.
Dikonfirmasi, Jay Kresna membenarkan beredarnya video viral tersebut.
Dia mengaku, aksi labrak ini dilakukan lantaran geram dengan adanya belasan
truk bermuatan babi di lokasi tersebut.
Pasalnya kendaraan tersebut menyebarkan aroma bau busuk serta rembesan air
di sepanjang jalur yang dilintasi.
“Yang bikin kami geram adalah, ternyata mereka disini memandikan babi.
Airnya lihat, itu mengalir ke sawah-sawah. Airnya jelas najis. Semuanya jadi
najis. Ini soal agama cuy,” kata dia.
Jay mengungkapkan, mobil truk bermuatan babi numpang parkir di lokasi
tersebut dan memandikan muatan tidak hanya kali ini saja terpergok.
Tapi sudah berulang kali. “Sekarang kami tidak bisa membiarkan ini terjadi
lagi. Harus dihentikan,” tegasnya.
Di video lainnya, tampak seorang perempuan yang mengaku ketua Muslimat NU melampiaskan
keresehannya dengan menunjuk-nunjuk babi berukuran besar yang terbaring didalam
sebuah truk.
Diapun protes keras dan meminta pihak berwenang untuk bertindak.
“Saya sebagai ketua Muslimat merasa keberatan dengan adanya pemberhentian
atau mencuci babi di sini. Masyarakat setempat juga keberatan. Karena najis,”
ujarnya.
“Makanya kita jangan berdiam diri. Terutama untuk Banser dan aparat pemerintahan.
Kami keberatan sebagai ketua Muslimat,” tegasnya. (JPI-01)
Komentar0