![]() |
Oleh: Supendi Samian, Ketua STIDKI NU Indramayu |
PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Pilkada) merupakan momen penting dalam demokrasi di Indonesia, termasuk di Kabupaten
Indramayu.
Pilkada bukan hanya
ajang untuk memilih pemimpin, tetapi juga menjadi ruang yang dapat mencerminkan
nilai-nilai kebersamaan dan persatuan masyarakat.
Dalam konteks Pilkada
Indramayu, ‘Indahnya Kebersamaan’ menjadi penting untuk melihat bagaimana proses
demokrasi ini dapat menggerakkan masyarakat menuju harmoni sosial meski dalam
suasana persaingan politik.
Indramayu sebagai daerah dengan keberagaman budaya dan latar belakang
masyarakat yang cukup beragam, memiliki tantangan tersendiri dalam menjaga
harmoni selama Pilkada.
Dalam suasana
kompetisi politik, seringkali timbul potensi perpecahan atau konflik sosial.
Namun di sisi lain,
Pilkada juga bisa menjadi momen di mana masyarakat menyadari pentingnya
kebersamaan meski berbeda pilihan politik.
Masyarakat diajak
untuk menghargai perbedaan, baik dalam hal latar belakang, suku, maupun
pandangan politik.
Melalui sosialisasi
yang baik, Pilkada dapat menciptakan ruang bagi masyarakat untuk saling
memahami dan menghargai satu sama lain.
Partisipasi semua
elemen masyarakat dalam proses Pilkada menunjukkan bahwa demokrasi bisa
berjalan dengan damai ketika kebersamaan dijaga.
Pemimpin yang akan
dipilih di Pilkada Indramayu diharapkan mampu menjadi figur pemersatu. Yang tidak hanya mengedepankan program kerja,
tetapi juga memiliki visi dalam menjaga kebersamaan.
Calon pemimpin yang
bisa menjangkau berbagai elemen masyarakat dan mengedepankan inklusivitas akan
memiliki peran penting dalam menggerakkan masyarakat Indramayu menuju persatuan
dan kesatuan.
Dalam kampanye,
penting bagi para kandidat untuk mengedepankan pesan-pesan kebersamaan. Menghindari retorika yang memecah belah, dan
berfokus pada solusi yang bisa diterima oleh semua golongan masyarakat.
Kepemimpinan yang
inklusif akan menciptakan suasana Pilkada yang lebih damai, di mana masyarakat
merasa diakomodasi dalam perbedaan.
Indramayu dikenal
sebagai daerah yang kuat dengan nilai-nilai religius, sehingga tokoh agama
memegang peran penting dalam menjaga stabilitas sosial selama Pilkada.
Para pemuka agama
dapat menjadi agen yang mempromosikan nilai kebersamaan dan mencegah konflik.
Dengan ajakan untuk
saling menghormati pilihan dan menjaga ukhuwah, masyarakat diharapkan tidak
mudah terprovokasi oleh isu-isu negatif yang sering muncul selama Pilkada.
Di samping itu, media
dan tokoh masyarakat juga berperan dalam menjaga narasi kebersamaan.
Mereka bisa membantu
menyebarkan informasi yang benar dan menahan laju hoaks atau ujaran kebencian
yang bisa merusak keharmonisan masyarakat.
Dalam Pilkada,
masyarakat tidak hanya belajar tentang hak dan kewajiban dalam memilih
pemimpin, tetapi juga belajar tentang arti kebersamaan dalam perbedaan.
Pilkada yang damai dan
penuh kebersamaan mencerminkan kedewasaan demokrasi di tingkat lokal.
Masyarakat diharapkan
bisa memaknai Pilkada bukan sebagai ajang perpecahan, melainkan sebagai momen
untuk memperkuat ikatan sosial.
Dengan semangat
kebersamaan, masyarakat Indramayu diharapkan mampu menghadapi tantangan politik
dengan kedewasaan dan memprioritaskan kepentingan bersama di atas perbedaan
individu.
‘Indahnya Kebersamaan dalam
Ruang Pilkada Indramayu’ bukan
hanya sebuah slogan.
Melainkan kenyataan yang bisa
terwujud jika semua elemen masyarakat, dari kandidat hingga pemilih, mampu
berkomitmen untuk menjaga keharmonisan.
Pilkada Indramayu
dapat menjadi contoh bagaimana perbedaan pilihan politik tidak harus
mengorbankan persatuan, tetapi justru bisa menjadi sarana untuk memperkuat
solidaritas sosial.
Dengan demikian,
melalui proses Pilkada yang damai, masyarakat Indramayu bisa terus bergerak
maju dengan semangat kebersamaan menuju masa depan yang lebih baik. (*)
Oleh : Supendi
Samian, Ketua
STIDKI NU Indramayu
Artikel ini merupakan pendapat atau karya
pribadi penulis. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis.
(Terimakasih-Redaksi)
Komentar0