![]() |
Ist |
PROINBAR.COM, GANTAR – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Gantar menyebar
pengumuman. Kepada seluruh alumninya.
Agar segera mengambil ijazah atau Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) yang
masih tersimpan di sekolah.
Gratis! Tanpa dipungut biaya sepersenpun.
Pengambilan ijazah dapat dilakukan setiap hari kerja di sekolah. Mulai hari
Senin sampai Jumat pukul 08.00 s/d selesai.
Dengan
menghubungi bagian tata usaha atau pihak yang sudah ditunjuk. Dan akan dilakukan hingga semua ijazah
para lulusan SMKN 1 Gantar
tersampaikan tidak tersisa.
Pengumuman pengambilan ijazah itu disebar masif. Lewat platform media
sosial maupun media massa.
“Semua saluran publik kami manfaatkan. Termasuk juga kepada anak didik kami
yang mungkin ada kakak, saudara, teman atau tetangganya yang sampai sekarang
ijazahnya belum diambil untuk segera mengambilnya,” terang Kepala SMKN 1
Gantar, Haryono Suhendro ST MA MPd, Sabtu (25/1/2025).
Namun dia
menegaskan, pengambilan ijazah tidak bisa dilakukan sembarangan, ada syarat yang harus
dipenuhi.
Pemohon haruslah siswa yang bersangkutan dengan bukti
pendukung, atau jika diwakilkan harus ada surat kuasa yang ditandatangani di
atas materai, mengingat ijazah adalah dokumen penting.
Haryono menyatakan,
sangat mendukung percepatan penyerahan ijazah untuk jenjang SMA, SMK,
dan SLB, baik negeri maupun swasta yang menjadi program Dinas Pendidikan Jawa Barat.
Program ini
bertujuan untuk memastikan pemenuhan hak peserta didik atau siswa yang telah
menyelesaikan proses pembelajaran.
Sesuai
dengan ketentuan Permendikbud Nomor 58 Tahun 2024 tentang Ijazah Jenjang
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Disdik
Jabar melarang keras sekolah
menahan ijazah, dan harus menyerahkan ijazah paling lambat pada tanggal
3 Februari 2025.
“Kami akui
memang masih ada ijazah yang belum diambil. Tapi jumlahnya tidak banyak. Para alumni yang belum mengambil ijazah ini
biasanya disibukkan oleh pekerjaan. Karena itu dengan adanya program percepatan ini justru meringankan kami dalam penyimpanan pendokumenan. Karena menyimpan ijazah ini beban buat
kami," ungkapnya. (JPI-01)
Komentar0